- Back to Home »
- Perkembangan Sistem Operasi Open Source
Posted by : Unknown
Rabu, 23 Agustus 2017
v Perkembangan Sistem Operasi Open Source
Open source adalah istilah untuk software yang kode programnya
disediakan oleh pengembangnya untuk umum agar dapat dipelajari cara kerjanya,
diubah atau dikembangkan lebih lanjut serta untuk disebarluaskan.
Open source merupakan
salah satu syarat bahwa suatu software dikatakan “free software”. Free software
pasti open source software, namun open source software belum tentu free
software. FreeBSD (open source) merupakan salah satu dasar untuk membuat Mac
OSX (tidak open source). http://www.opensource.org/licenses memuat jenis-jenis
lisensi open source.
Mulai
tahun 1994-1995, server-server di Institut Teknologi Bandung (ITB) mulai
menggunakan FreeBSD sebagai sistem operasinya. FreeBSD merupakan system operasi open
source dan tangguh untuk keamanan jaringan maupun server. Tetapi kemudian para
administrator jaringan di Computer Network Research Group (CNRG) ITB lebih
menyukai laptop Mac dengan sistem operasi Mac OS X yang berbasis BSD daripada
sistem operasi lain. Istilah open source (kode program terbuka) sendiri baru
dipopulerkan tahun 1998.
Perkembangan
di atas antara lain dipelopori oleh Richard Stallman dan kawan-kawannya yang
mengembangkan banyak aplikasi di komputer DEC PDP-10. Awal tahun 1980-an
komunitas hacker di MIT dan universitas-universitas lain tersebut bubar karena
DEC menghentikan PDP-10.
Tahun
1985 beliau mendirikan organisasi nirlaba Free Software Foundation. Tujuan
utama organisasi ini adalah untuk mengembangkan sistem operasi. Dengan FSF
Stallman telah mengembangkan berbagai piranti lunak : gcc (pengompilasi C), gdb
(debugger, Emacs (editor teks) dan perkakas-perkakas lainnya, yang dikenal
dengan peranti lunak GNU.
Pada
tahun 1991, seorang mahasiswa S2 Universitas Helsinki, Finlandia mulai
mengembangkan suatu sistem operasi yang disebutnya Linux. Komunitas Linux terus
berkembang dimana kemudian akhirnya melahirkan distribusi-distribusi Linux yang
berbeda tetapi mempunyai pondasi yang sama yaitu kernel Linux dan librari GNU
glibc seperti RedHat, SuSE, Mandrake, Slackware, Debian dan lainnya.
Free
Software Foundation (FSF) selain perangkat
lunak adalah lisensi GPL (GNU public License), dimana lisensi ini memberi
kebebasan bagi penggunanya untuk menggunakan dan melihat kode program,
memodifikasi dan mendistribusi ulang peranti lunak tersebut.
v Perkembangan Sistem Operasi
Linux
Sistem
Operasi Linux merupakan jenis sistem operasi komputer yang dikembangkan oleh
komunitas.
Ø GNU Linux
Adalah
sebuah sistem operasi yang diciptakan oleh Linus Benedict Torvalds seorang
mahasiswa Universitas Helsinki Finlandia di tahun 1991. Proyek GNU ini
diluncurkan pada tahun 1984 untuk mengembangkan sebuah sistem operasi lengkap
mirip UNIX berbasis perangkat lunak bebas, yaitu sistem GNU (GNU merupakan
akronim berulang dari “GNU‘s Not Unix”; GNU dilafalkan dengan “genyu”).
Pada
tahun 1991, pada saat versi pertama kerangka Linux ditulis, proyek GNU telah
menghasilkan hampir semua komponen sistem ini kecuali kernel. Torvalds dan
pembuat kernel seperti Linux menyesuaikan kernel mereka supaya dapat berfungsi
dengan komponen GNU, dan seterusnya mengeluarkan Sistem operasi yang cukup
berfungsi.
Ø Distro Linux
Adalah
sebutan untuk sistem operasi komputer dan aplikasinya, merupakan keluarga Unix
yang menggunakan kernel Linux. Distribusi Linux dapat berupa perangkat lunak
bebas dan bisa juga berupa perangkat lunak komersial seperti Red Hat
Enterprise, SuSE, dan lain-lain.
Beberapa
distro Linux Live CD yang banyak dipakai antara lain Knoppix, SUSE Live Eval,
Mandrake Move, Gentoo Live CD, Slackware Live CD dan lain-lain. Di dalam CD
tersebut, sudah terdapat paket-paket umum yang biasa kita jumpai di distro
Linux besar, seperti: OpenOffice, KOffice, XMMS, GIMP, Konqueror, dan
sebagainya. Kepraktisan itu ada batasnya karena selama operasionalnya, Linux
Live CD tidak mempunyai sebuah tempat khusus di dalam harddisk. Linux Live CD
hanya memiliki tempat di memori utama (RAM).
Ø Repository
Merupakan
sekumpulan paket-paket aplikasi atau program untuk sebuah sistem operasi linux
yang digunakan untuk menunjang kinerja dari sebuah aplikasi, program, dan
sebagainya.
Operator
repository tersebut biasanya menyediakan sebuah sistem manajemen paket,
alat-alat yang dimaksudkan untuk mencari, menginstal dan sebaliknya
memanipulasi paket perangkat lunak dari repositori.
Sebagai
contoh, banyak distribusi Linux menggunakan Advanced Packaging Tool (APT) yang
umumnya ditemukan di distro berbasis Debian, atau yum yang biasa
ditemukan di distro berbasis Red Hat.